Perbedaan Cara Malaikat Maut Mencabut Nyawa Seorang Muslim Dengan Seorang Kafir
Imam Al-Qurthubi - Menurut para ulama kami, menyaksikan sendiri malaikat maut dan rasa takut luar biasa yang merasuk ke dalam hati, merupakan sesuatu yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Karena hal itu merupakan pemandangan yang sangat mengerikan. Tidak ada yang mengetahui hakikatnya kecuali orang yang memang pernah mengalaminya sendiri. Dan hal itu hanya menjadi cerita serta hikayat-hikayat yang diceritakan sampai sekarang.
Diceritakan oleh Ikrimah, "Pada salah satu lembar milik Nabi Syits disebutkan bahwa Nabi Adam berkata, 'Yatuhanku, tolong perlihatkan kepadakumalaikat maut, supaya aku bisa memandangnya.' Allah lalu mewahyukan kepada Adam, 'Malaikat maut itu punya sifat-sifat yang tidak bisa kamu lihat. Aku akan menurunkannya padamu dalam bentuk yang bisa diterangkan oleh para Nabi dan hamba-hamba pilihan lainnya."
Allah lalu mengirim Jibril dan Mikail kepada Adam. Mereka membawanya untuk melihat malaikat maut dalam bentuk seekor kambing terbang yang memiliki empat ribu sayap. Diantaranya ada sayap yang besarnya melampaui segenap langit dan bumi, ada sayap yang melampaui semua bumi, ada sayap yang melampaui ujung bumi sebelah timur, dan ada sayap yang melampaui ujung bumi sebelah barat. Tangannya menggenggam bumi seisinya seperti gunung-gunung, lembah, jin, manusia, binatang, lautan, angkasa, dan makhluk-makhluk bumi lainnya. Ia memiliki mata dan sepasang sayap khusus; yaitu sayap bagi orang-orang yang beriman, dan sayap bagi orang kafir." Demikian dituturkan oleh Ibnu Djafar alias Abu Hasyim Muhammad bin Muhammad dalam kitabnya An-Nasha'ih
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa sesungguhnya kekasih Allah Yang Maha Pemurah, Nabi Ibrahim, meminta kepada malaikat maut untuk memperlihatkan kepadanya bagaimana bentuknya ketika ia mencabut nyawa seorang muslim. Malaikat berkata kepada Nabi Ibrahim, "Palingkan wajahmu dariku." Setelah berpaling beberapa saat Ibrahim melihat malaikat maut menjelma menjadi seorang pemuda yang berwajah sangat tampan, berpakaian indah, dan memakai parfum yang sangat harum. Ibrahim berkata kepada malaikat maut, "Seandainya seorang mukmin tidak diberi rasa kesenangan sama sekali selain memandang wajahmu, hal itu sudah cukup baginya."
Kemudian Ibrahim meminta malaikat maut untuk memperlihatkan padanya bagaimana bentuknya ketika ia mencabut nyawa orang kafir. Sebenarnya malaikat maut keberatan, karena Ibrahim tidak akan tahan melihatnya. Tetapi karena Ibrahim terus mendesaknya , akhirnya malaikat bersedia memenuhinya. Ia berkata kepada Ibrahim, "Palingkan wajahmu dariku." Setelah berpaling beberapa saat, Ibrahim melihat malaikat maut menjelma jadi sosok manusia yang berkulit hitam, kedua kakinya dibumi tetapi kepalanya dilangit. Setiap helai rambut ditubuhnya menyalakan api. Ibrahim berkata, "Seandainya orang kafir tidak diazab apa-apa selain dipaksa memandang wajahmu, hal itu sudah cukup menyiksanya."
Kata Syaikh al-Qurthubi, "Pembahasan ini insya Allah akan diterangkan nanti dalam sebuah hadist marfu al-Barra' bin Azib dan lainnya."
Dalam riwayat Abu Syaikh dan Abu Nu'aim dari Ka'ab, Ibnu Abbas juga bercerita, "Nabi Ibrahim adalah orang yang terkenal pencemburu. Ia memiliki sebuah rumah yang khusus ia gunakan untuk beribadah kepada Allah. Setiap kali keluar, ia selalu mengunci pintunya. Namun pada suatu hari ia kaget sekali mendapati ada seorang lelaki bisa berada didalam rumahnya.
'Siapa yang membantumu memasuki rumahku ini?' tanya Ibrahim
'Pemiliknya,' Jawabnya
'Akulah pemiliknya,' katanya
'Yang memasukkan aku adalah yang lebih berhak atas rumah ini daripada kamu,' jawabnya
'Siapa kamu sebenarnya?' tanya Ibrahim
'Aku malaikat maut,' jawabnya
'Apakah kamu bisa memperlihatkan padaku bentukmu ketika sedang mencabut nyawa seorang mukmin?' tanya Ibrahim
' Baiklah,' jawabnya
Ketika Ibrahim menoleh, malaikat maut tersebut mendadak menjelma menjadi seorang pemuda tampan, berpakaian indah, dan berparfum sangat harum. Ibrahim berkata, 'Hai malaikat maut, seandainya seorang mukmin saat menghadapi kematian hanya melihat bentuk Anda yang sekarang ini, hal itu sudah cukup baginya.' Setelah itu malaikat maut lalu mencabut nyawa Ibrahim alaihis salam."
(Pasal). Menurut para ulama, bukanlah sesuatu yang mengherankan jika malaikat maut bisa menjelma menjadi dua sosok yang berbeda bagi dua orang. Hal itu sama seperti perubahan penampilan yang dialami seseorang ketika sedang sehat maupun sedang sakit, ketika masih kecil maupun sudah tua, dan lain sebagainya. Tetapi bedanya yang berlaku pada malaikat ini terjadi dalam waktu yang bersamaan. Berbeda dengan yang berlaku pada manusia yang ada tenggang waktunya selama beberapa tahun.
Comments
Post a Comment